digtara.com | KUPANG – Ajuli (40), warga asal Timor Leste ditemukan meninggal dunia di emperan toko di Kelurahan Solor Kecamatan Kota Lama Kota Kupang provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ajuli yang selama ini menumpang di rumah Iptu Mikael Willa Here di Kelurahan Nunbaun Sabu Kecamatan Alak Kota Kupang ditemukan pada Senin (30/9/2019) pagi sekitar pukul 09.15 wita.
Ajuli ditemukan di emperan toko di Ruko PT Pelayaran Dharma Indah Cabang Kupang di Jalan Gunung Mutis 2A Kelurahan Solor Kecamatan Kota Lama Kota Kupang.Ajuli diperkirakan datang ke emperan toko tersebut sekitar pukul 07.00 wita saat toko masih tutup.
Indah, pemilik toko kaget saat membuka pintu toko nya, ia melihat Ajuli tidur dan tidak merespon saat dipanggil. Dari mulut nya ada darah segar dan ada muntahan bekas sisa minuman keras.
Indah mengakui kalau saat mereka pulang pada Minggu (29/9/2019) malam sekitar pukul 23.00 wita, korban belum ada di sekitar tempat kejadian perkara.
Posisi tidur Ajuli agak terhalang dengan mobil kijang krista nomor polisi L 1409 DV milik Indah yang diparkir di depan ruko miliknya karena mengalami pecah ban belakang.Sejumlah warga di sekitar lokasi kejadian mengaku kalau mengenali korban karena korban sering mengangkut sampah dari satu toko ke toko yang lain di sepanjang Jalan Gunung Mutis.
“Dia rajin mengangkut sampah dan sering diberi upah oleh pemilik toko. Korban juga sering minum minuman keras,” ujar Andre Kase salah seorang karyawan salah satu ruko dekat tempat kejadian perkara.
Ny Kamarianur juga mengaku kalau korban juga sering mabuk miras. “Kalau diberi makanan atau minuman keras, korban lebih memilih minuman keras,” ujar nya.
Iptu Mikael Willa Here yang selama ini menampung korban mengaku kalau korban ikut dengan nya saat eksodus warga Timor Leste pada tahun 1999 lalu.
“Korban dan 18 orang lainnya ikut dengan saya saat gelombang pertama eksodus. Dia (korban) tidak punya keluarga dan orang tua lagi,” ujar nya.
Jenasah korban selanjutnya dievakuasi ke rumah sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang dan selanjutnya menjalani visum serta diserahkan ke pihak penampung nya, Iptu Mikael Willa Here.
Kapolsek Kelapa Lima, AKP Andri Setiawan, SH SIK yang dikonfirmasi mengaku kalau dari hasil visum luar tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban.
“Korban meninggal wajar dan jenasah korban sudah diserahkan ke pihak kerabat untuk dimakamkan,” tandas mantan Kasat Reskrim Polres Sikka.