digtara.com | MEDAN – SA alias Syahrial alias Pal (61), memang dikenal baik dan mudah bergaul dengan warga saat masih tinggal di Jalan Alfaka 6, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara. Namun ia juga pernah menunjukkan gelaja depresi.
Itu diakui teman masa kecil Syahrial, Dian Susanto (48). Menurut Dian, gejala despresi itu terlihat dari perilaku Syahrial yang menjadi suka mabuk-mabukan.
Kondisi itu terjadi sekitar awal tahun 2000-an, setelah Syahrial berpisah dari istri pertamanya Neta. Syarial yang kala itu tak terima ditinggal sang istri, menjadi pemarah dan suka minum-minum.
“Saya yakin saat itu dia juga menggunakan narkoba. Kita bisa bedakan lah mana mabuk minuman mana narkoba,”sebut Dian, Kamis (10/10/2019).
Terkait Syahrial yang pernah masuk penjara, kata Dian, terjadi sekitar 15 tahun lalu. Kala itu Syahrial kawin lari dengan istri keduanya Yuni lantaran tak mendapat restu dari orangtua Yuni. Orangtua Yuni yang tak terima anaknya di bawa kabur kemudian melaporkan Syahrial ke Polisi. Syjrial pun akhirnya ditangkap dan ditahan.
“Tapi kasus itu tak sampai pengadilan. Syahrial dibebaskan setelah orangtua Yuni mencabut laporannya,”tukas Dian.
Dian menceritakan, Syahrial menamatkan pendidikan menengah atas pada tahun 1987 di SMA Negeri 3 Medan. Sebelumnya, ia bersekolah di SMP Negeri 9 Medan.
Setelah tamat SMA ia berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara melalui jalur SPMBN (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Nusantara). Syahrial yang dipanggil Pal itu kemudian mampu meraih gelar kesarjanaan pada 1995.
“Kami kebetulan SMP dan SMA di tempat yang sama. Waktu tinggal di sini, rumah kami juga berhadapan,”tukasnya
Pada tahun 1995, sebut Dian, Syahrial yang juga anak veteran itu juga pernah menekuni pekerjaan sebagai sopir angkot. Namun pekerjaan itu dihentikannya sekita lima tahun kemudian. Setelah itu ia membuka usaha playstation sampai sekitar tahun 2008 dan kemudian menjalankan usaha dan pekerjaan lain secara serabutan.
[AS]