digtara.com | MEDAN – Seorang pengendara becak bermotor yang diketahui bernama Arden Panjaitan (65) warga Desa Marindal II, Patumbak, Deliserdang beserta seorang wanita Sari Daniati (35) warga Jalan Gelatik, Perumnas Mandala yang merupakan penumpang becak bermotor yang dikendarai Arden tewas di tempat setelah terlibat kecelakaan di palang perlintasan Kereta Api Jalan A.R Hakim, Simpang Wahidin, Kecamatan Medan Area pada Sabtu (26/10/2019).
Petugas PJL (Penjaga Jalan Lintasan) Kereta Api setempat, Azis Maulana Nugroho (19) mengatakan becak motor tersebut menerobos palang perlintasan walaupun palang telah tertutup dan sirine tanda peringatan telah menyala.
” Dia (pengendara betor) menerobos, lawan arah juga. Ketika Kereta Api semakin dekat ia tak sempat lagi mengelak. Akhirnya tertabrak dan becak terpental sejauh 15 meter,” terang Azis.
Sementara itu, Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP Juliani Prihatini menjelaskan bahwa becak bermotor dengan BK 1662 MB melintas di Jalan AR Hakim dengan melawan arah. Ketika mendekati rel Kereta Api, pengemudi betor (becak bermotor) memotong jalan ke kiri mengarah ke Aksara. Namun, pada saat itu palang Kereta Api hendak turun sebab Kereta Api Sri Bilah tujuan Medan – Rantau Prapat akan melintas. Pengemudi betor tak menghiraukan hingga akhirnya tertabrak.
” Becak motornya sempat terseret Kereta Api sejauh 26,7 meter. Betor tersebut pun sempat menghantam pagar pos jaga palang Kereta Api. Becaknya terbalik ke kiri dan pengemudi serta seorang penumpangnya tewas ditempat,” jelas Juli.
Atas kejadian ini dirinya menghimbau agar seluruh masyarakat Kota Medan mematuhi rambu – rambu lalu lintas guna meminimalisir kecelakaan.
“Patuhi rambu lalu lintas, terutama di perlintasan Kereta Api. Jika palang sudah tertutup dan sirine alarm sudah berbunyi jangan coba – coba untuk menerobos. Tunggu saja sampai palang terbuka dan sirine berhenti menyala,” tukasnya