digtara.com | KUPANG – Kecelakaan laut kembali terjadi di perairan Kabupaten Manggarai Barat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (5/1/2020) malam. Sebuah kapal yang memuat garam dari Sulawesi Selatan karam dan tenggelam setelah menabrak karang.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun kapal “Jabal Nur” dan muatan garam 18 ton tidak bisa diselamatkan dan tenggelam.
Peristiwa kapal muat garam menabrak karang terjadi di depan desa Seraya marannu pulau seraya besar Kabupaten Manggarai Barat sekitar pukul 01.00 wita.
Kapal tersebut berangkat dari jampea provinsi Sulawesi Selatan hendak menuju ke kabupaten Bima provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Dalam perjalanan kapten kapal, HM Nur tiba-tiba sakit dan digantikan sama anak buah kapal (ABK), Yusran.
Setelah berlayar di depan pulau seraya Besar Kabupaten Manggarai Barat, Rusulan bingung dan tidak mengetahui jalur yang harus dilintasi.
“Anak buah kapal (Yusran) sesuai keterangannya saat diperiksa polisi pasca kejadian ini, dia Yusran tidak mengetahui jalan/jalur,” ujar Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Johanes Bangun, S.Sos SIK saat dikonfirmasi, Senin (6/1/2020) dikantornya di Mapolda NTT.
Akibatnya terjadilah peristiwa kapal menabrak karang dan kapal pun langsung miring. Diatas kapal selain ada HM Nur selaku kapten Kapal juga ikut serta lima orang anak buah kapal masing-masing Aco, Wawan, Zakarua, Isran san Yusran yang berperan sebagai pengganti kapten.
Saat ini Kapal sekarang sudah tenggelam karena ombak besar sehingga kapal dan garam sebanyak 18 Ton tidak bisa diselamatkan lagi.
“Tidak Aaa korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sekarang para korban berada dirumah kepala desa seraya Kabupaten Manggarai Barat,” tandas kabid Humas Polda NTT.