Pelaku Pembunuh Purnawirawan TNI-AD Ngaku Didatangi Korban di Dalam Mimpinya

Imanuel Lodja - Senin, 06 Januari 2020 06:54 WIB

digtara.com | KUPANG – Joao da Costa alias Arjun (31) hanya bisa menyesali perbuatannya dan meratapi perbuatannya membacok dan membunuh pamannya sendiri Pedro da Costa (59), seorang purnawirawan TNI Angkatan Darat di Desa Manusak Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, NTT pada malam pergantian tahun baru.

Sabtu (4/1/2020) dihari pelaksanaan pemakaman pamannya, Arjun mengaku bermimpi dalam sel Polres Kupang.

Ia didatangi korban yang juga pamannya yang menanyakan alasan Arjun ada dalam sel. Arjun yang kaget kemudian menceritakan kejadiannya dan sang paman pun berpesan agar Arjun kuat menjalani proses yang ada.

Ditemui di Mapolres Kupang, Senin (6/1/2020), pria yang hanya mengenyam pendidikan hingga bangku kelas IV sekolah dasar ini mengaku kalau saat itu ia baru selesai mengkonsumsi minuman keras.

“Saya mabuk sejak jam 12 malam dan sempat keluar rumah,” ujar pria asal Los Palos Timor Leste ini.

Saat itu lah muncul segerombolan pemuda berboncengan sepeda motor menggunakan tiga unit sepeda motor sambil berteriak.

Yohanes, salah seorang dari pemuda yang berasal dari distrik Baucau Timor Leste ini menantang dan memaki-maki sambil mencari kelompok 1922 (sebutan lain untuk anggota perguruan silat PSHT).

Tidak hanya berteriak, Yohanes pun mengarahkan anak panah ke arah Arjun sehingga Arjun pun pulang ke rumah mengambil parang/samurai dan kembali ke lokasi mencari Yohanes cs.

Namun ia tidak menemukan Yohanes Cs. Beberapa saat Yohanes cs datang lagi sambil memaki-maki. Anggota 1922 (PSHT) dimana? Ayo keluar,” begitu nada tantangan dari Yohanes cs yang diceritakan kembali Arjun di Mapolres Kupang.

Emosi dengan Yohanes cs, Arjun pun membacok Yohanes namun Yohanes menghindar dan bacokan mengenai batok salah satu sepeda motor. Yohanes cs kabur dan Arjun pun mengejar namun sejumlah warga menahan dan merampas samurai dari Arjun.

Arjun yang masih emosi kembali ke rumah mengambil parang dan datang kembali. Kali ini ia salah bacok. Pamannya sendiri menjadi korban dan mendapat dua kali bacokan di kepala bagian belakang.

“Saat itu suasana gelap jadi saya lihat ada orang berdiri dan langsung ayunkan parang. Setelah itu saya pulang bawa parang dan simpan di dapur,” ujar arjun.

Pasca kejadian Arjun kembali ke lokasi kejadian dan mendapat kabar kalau ada warga yang terkena bacokan dan dibawa ke rumah sakit.

Ia pun pasrah saat dijemput polisi dan aparat TNI pasca kejadian ini.

Editor
: Imanuel Lodja

Tag:

Berita Terkait

Peristiwa

Layanan SPPG Dapat Pengawasan Intensif dari Polda NTT

Peristiwa

Diserahkan ke Jaksa, Dua Mahasiswi Tersangka Judol Ditahan

Peristiwa

Mahasiswi di Kupang Terlibat Judi Online Dan Diproses Polda NTT

Peristiwa

Berkas Perkara P21, Dua Mahasiswi Pelaku Judol di Kupang Diserahkan ke Jaksa

Peristiwa

Polda NTT Intensifkan Pengawasan Layanan SPPG di SPN Kupang

Peristiwa

Residivis Kasus Pencurian di Manggarai-NTT Diamankan Polisi