digtara.com | MEDAN -Â Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) telah membuka pendaftaran untuk bakal calon (balon) yang akan mereka usung pada sebagai calon wali kota dan calon wakil wali kota, pada pemilu kepala daerah (pilkada) Medan tahun 2020 mendatang.
Pendaftaran dibuka selama dua pekan, mulai Minggu, 1 September 2019 kemarin, hingga Sabtu, 14 September 2019. Seluruh masyarakat yang ingin berkontestasi di Pilkada Medan 2020 dapat menggunakan penjaringan terbuka ini jika ingin diusung oleh PDI-P.
“Kami PDI Perjuangan memberikan seluas-luasnya kepada seluruh masyarakat Kota Medan dan luar Kota Medan. Baik kader dan non kader untuk melakukan pendaftaran DPC PDI Perjuangan Kota Medan, terbuka umum,” sebut Ketua PDI-P Medan, Hasyim didampingi sejumlah pengurusnya kepada wartawan di Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Medan di Jalan Sekip Baru, Medan, Senin (2/9/2019) siang.
Ia menyebutkan DPC PDI Perjuangan Kota Medan sifatnya hanya penjaringan untuk menerima pendaftaran bakal calon. Namun, keputusan keseluruhnya ada di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan di Jakarta.
Kemudian, untuk Balon Wali Kota Medan dari PDI Perjuangan harus memiliki pemahaman ideologi, yang sudah jelas ideologi PDI Perjuangan adalah Pancasila.”Calon-calon ini, setia dengan Pancasila. Calon mendaftarkan berpegang teguh, pancasila itu sebagai landasan kehidupan,” tutur Hasyim.
Hasyim mengatakan pihaknya akan menolak dengan tegas alias gugur pendaftarannya, bila terdapat balon yang terpapar radikalisme dan maupun memiliki rekam jejak kasus korupsi.
“Paham-paham radikalisme tidak akan kami terima. Kita perlu seleksi awal dan baru diputuskan DPP PDI Perjuangan. Salah satu track record yang bersih, tidak pernah terjerat kasus korupsi,” sebut Hasyim.
Ia menjelaskan PDI Perjuangan memperoleh 10 kursi dari 50 kursi di DPRD Medan.‎ Dengan itu, partai banteng moncong putih memiliki 20 persen peroleh suara dari Pemilihan Legislatif (Pileg) Kota Medan 2019, beberapa waktu lalu.
“Dalam hal ini, PDI Perjuangan tidak menutup diri dan terbuka untuk melakukan koalisi kepada partai mana pun. Selama bisa kerja sama untuk membangun Kota Medan ini menuju kota yang baik,” jelas Hasyim.
Ia mengatakan PDI Perjuangan tidak eklusif, dan justru membuka diri untuk Pilkada Medan.‎ Namun, Hasyim mengakui secara non formil sudah ada ‎berbicara tentang koalisi di Pilkada Medan 2020. “Tapi masih sebetas bincang-bincang saja,â€tandasnya.
[AS]