digtara.com – Microsoft merilis dua model konsol gim Xbox yakni Xbox Series X, dan Xbox Series S yang akan menjadi pesaing kuat PlayStation 5, yang segera dirilis. Microsoft Resmi Rilis Xbox
Kehadiran Xbox series terbaru itu berjarak tujuh tahun setelah debut versi sebelumnya. Kehadiran ini untuk menangkap ledakan belanja konsumen gim yang didorong oleh pandemi.
Dikutip dari Reuters, Xbox Series X yang diklaim Microsoft sebagai “konsol paling kuat di dunia” dijual seharga 499,99 dolar AS (sekitar Rp7 juta), dan Xbox Series S dengan harga lebih rendah akan dijual seharga 299,99 dolar AS (sekitar Rp4,2 juta).
Strategi ini menawarkan pilihan yang lebih banyak kepada konsumen, tetapi Seri S yang lebih ringkas menghadapi kritik karena kurang bertenaga dibanding Seri X, dengan kapasitas penyimpanan yang lebih sedikit dan kurang grafis “ray tracing” yang canggih untuk gim seperti “Devil May Cry 5.”
Bersaing dengan PS5
Xbox akan bersaing dengan Sony PlayStation 5, yang dijadwalkan untuk diluncurkan pada Kamis, 12 November.
Baca: Bukalapak Dapat Suntikan Dana Rp1,4 T dari Microsoft
PS5 secara luas dipandang sebagai yang memimpin balapan konsol saat ini karena basis penggemar yang lebih besar dan lebih banyak judul gim eksklusif yang tersedia saat peluncuran.
Microsoft mengatakan telah melihat jumlah prapemesanan yang tinggi untuk konsol Xbox di berbagai pasar.
Sementara itu, pasokan awal prapemesanan terjual dengan cepat, Microsoft mengatakan stok tambahan akan tersedia saat peluncuran.
“Ada beberapa masalah rantai pasokan awal di Q1 / Q2 karena pabrik Tiongkok tutup karena covid-19. Tetapi telah beroperasi secara normal lagi,” kata analis perusahaan riset Counterpoint, Maurice Klaehne.
Sedangkan Microsoft Xbox Game Pass, layanan langganan dengan lebih dari 100 judul termasuk gim baru, dipandang sebagai senjata terbesar Microsoft untuk memotong dominasi PlayStation.
Game Pass telah berkembang pesat dengan lebih dari 15 juta pengguna sejak diluncurkan.
Baca: Toko Ritel Microsoft Tutup Permanen di Seluruh Dunia
Namun, Xbox dirasa kurang memiliki gim yang “mematikan”. Di mana gim “Halo” terbaru justru harus dipukul mundur ke tahun depan dikarenakan pandemi melanda proses pengembangan.
“Setiap studio menghadapi tantangan dan kendala unik tergantung pada lokasi tertentu. Banyak mitra pengembangan eksternal kami di seluruh dunia yang terkena dampak serupa,” ujar Direktur Xbox EMEA, Ryan Cameron. [jpnn.com]
Saksikan video-video terbaru lainnya hanya di Channel Youtube Digtara TV. Jangan lupa, like comment and Subscribe.
Microsoft Resmi Rilis Xbox Series X dan Series S